Friday, December 7, 2012

SISTEM PENGUMPULAN HARGA POKOK PRODUK


SUBPOKOK BAHASAN:
1.1.   Sistem pengumpulan biaya.
1.2.   Laporan keuangan eksternal dan internal.

MATERI KULIAH:

1.1.   Sistem Pengumpulan Biaya
Sistem pengumpulan biaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem pengumpulan biaya periodik dan sistem pengumpulan biaya perpetual. Sistem pengumpulan biaya periodik digunakan pada perusahaan-perusahaan kecil. Dalam sistem pengumpulan biaya periodik informasi tentang persediaan bahan, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi diperoleh melalui perhitungan phisik persediaan. Sistem pengumpulan biaya perpetual digunakan pada perusahaan-perusahaan menengah dan besar. Dalam sistem pengumpulan biaya perpetual informasi tentang persediaan bahan, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi tersedia secara berkesinambungan tanpa melalui perhitungan phisik persediaan.
Sistem pengumpulan biaya perpetual dapat dibedakan menjadi: (1) sistem harga pokok pesanan dan (2) sistem harga pokok proses. Sistem harga pokok pesanan adalah sistem pengumpulan biaya yang diterapkan pada perusahaan yang memproses produknya atas dasar spesifikasi yang diminta pemesan sehingga produk yang dihasilkan bersifat heterogen, misalnya perusahaan percetakan dan perusahaan perkapalan. Dalam sistem harga pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan (job) tertentu. Harga pokok produk dihitung untuk setiap pesanan. Harga pokok pesanan dikumpulkan dalam kartu harga pokok (job cost sheet) dan dihitung pada saat selesai diproses.
Sistem harga pokok proses adalah sistem pengumpulan biaya yang diterapkan pada perusahaan yang memproses produknya secara masal atau berkesinambungan, misalnya perusahaan pengilangan minyak atau pabrik baja sehingga produk yang dihasilkan bersifat homogen. Dalam sistem harga pokok proses, biaya produksi dikumpulkan menurut departemen produksi tertentu dengan menggunakan buku pembantu biaya. Buku pembantu biaya dibuat untuk setiap jenis biaya pada setiap pusat biaya. Atas dasar rekapitulasi biaya pada buku pembantu biaya, harga pokok produk dihitung untuk setiap unit produk yang dihasilkan pada departemen produksi tertentu. Harga pokok produk dihitung pada setiap akhir periode.
Harga pokok produk dapat ditentukan atas dasar (1) harga pokok yang sesungguhnya atau (2) harga pokok standar. Dalam sistem harga pokok pesanan maupun sistem harga pokok proses, harga pokok produk dapat ditentukan atas dasar harga pokok yang sesungguhnya atau harga pokok standar.

1.2.   Laporan Keuangan Eksternal dan Internal
Laporan keuangan yang disusun manajemen dapat dibedakan menjadi: laporan keuangan eksternal dan laporan keuangan internal. Laporan eksternal meliputi laporan harga pokok produk, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan neraca yang dapat dilihat pada Table 2-4 dalam Polimeni  - Ch. 2 - hal 66-67. Contoh laporan internal adalah laporan laba rugi divisi yang dapat dilihat pada Table 2-7 dalam Polimeni-Ch.2-hal 70.

Contoh
Berikut ini adalah data "PT King" pada tanggal 31 Desember 1999:
            Persediaan barang dalam proses 1 Januari 1999                     Rp    250.000,00
            Persediaan barang dalam proses 31 Desember 1999                       100.000,00
            Biaya bahan baku                                                                            950.000,00
            Biaya tenaga kerja langsung                                                         1.100.000,00
            Biaya overhead pabrik                                                                     700.000,00
            Persediaan barang jadi 1 Januari 1999                                            150.000,00
            Persediaan barang jadi 31 Desember 1999                                      450.000,00
            Penjualan                                                                                      3.500.000,00
            Biaya administrasi dan pemasaran                                                  750.000,00
Pertanyaan:
1.      Hitunglah harga pokok barang jadi selama tahun 1999 (cots of goods manufactured) dengan format sebagai berikut.
Persed barang dalam proses awal                                         Rpxxx
Biaya produksi:
                  Biaya bahan baku(Pemakaian)                  Rpxxx
                  Biaya tenaga kerja langsung                          xxx
                  Biaya overhead pabrik                                   xxx                xxx
            Barang yang diproses selama tahun 1999                            Rpxxx
            Persed barang dalam proses akhir                                             xxx
            Harga pokok barang jadi/HP Produksi                                 Rpxxx
2.      Hitunglah harga pokok barang yang dijual selama tahun 1999.
3.      Buatlah laporan rugi laba untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1999.


Latihan
Berikut ini adalah data yang tersedia pada PT Silverman pada tanggal 31 Desember 1999:
1.      Bahan baku (tidak ada bahan penolong):
Persediaan 1 Januari 1999                   Rp      90.000,00
Persediaan 31 Desember 1999                    120.000,00
2.      Tenaga kerja:
Biaya tenaga kerja langsung                        190.000,00
Biaya tenaga kerja tak langsung                  170.000,00
3.      Barang dalam proses:
Persediaan 1 Januari 1999                             50.000,00
Persediaan 31 Desember 1999                      70.000,00
4.      Barang jadi:
Persediaan 1 Januari 1999                           250.000,00
Persediaan 31 Desember 1999                    160.000,00
5.      Informasi tambahan:
Biaya listrik pabrik                                      250.000,00
Pembelian bahan baku tahun 1999              400.000,00
Penjualan                                                  1.250.000,00
Biaya administrasi dan umum                       50.000,00
Biaya pemasaran                                            60.000,00
Pertanyaan:
1.      Buatlah laporan laba/rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1999 dengan format:
PENJUALAN                                                                                                            Rp XXXXX
Biaya bahan baku:
      Persediaan awal                                        Rpxxx
      Pembelian                                                       xxx
      Bahan baku tersedia dipakai                     Rpxxx
      Persediaan akhir                                             xxx
      Biaya bahan baku (dipakai)                                                       Rpxxx
Biaya tenaga kerja langsung                                                        xxx
Biaya overhead pabrik:
      Biaya tenaga kerja tak langsung               Rpxxx
      Biaya listrik pabrik                                         xxx                  xxx
Total biaya produksi                                                               Rpxxx
Persediaan barang dalam proses awal                                          xxx
Barang yang diproses pada tahun 1999                                  Rpxxx
Persediaan barang dalam proses akhir                                         xxx
            Harga pokok produk jadi/produksi                                    Rpxxx
            Persediaan Awal Barang Jadi                                                     xxx
            Barang Jadi Tersedia Dijual                                                    Rpxxx
            Persediaan Akhir Barang Jadi                                                      xxx
            Harga Pokok Penjualan                                                                                           XXX      
            LABA KOTOR                                                                                                         XXX
            Biaya Adm & Um                                                                   Rp XXX
            Biaya Pemasaran                                                                          XXX
                                                                                                                                                XXX
            LABA BERSIH OPERASI                                                                                     XXX
                                                                       

SIFAT, KONSEP, DAN KLASIFIKASI BIAYA


SIFAT, KONSEP, DAN KLASIFIKASI BIAYA

SUBPOKOK BAHASAN:
1.1.   Perbedaan akuntansi biaya dengan akuntansi keuangan.
1.2.   Perbedaan akuntansi biaya dengan akuntansi manajemen.
1.3.   Pengertian dan klasifikasi biaya.

MATERI KULIAH:
1.1.   Perbedaan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan
Akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi keuangan yang membicarakan biaya dalam arti luas. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan akuntansi keuangan adalah menyajikan laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba-rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas. Akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi keuangan hanya menyajikan sebagian elemen dari laporan laba-rugi yaitu eleman biaya.
Akuntansi biaya dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu (1) akuntansi biaya yang berhubungan dengan penentuan harga pokok produk dan pengendalian biaya yang biasanya disebut akuntansi biaya; dan (2) akuntansi biaya yang berhubungan dengan pengambilan keputusan yang biasanya disebut akuntansi manajemen.
Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi biaya/manajemen:

Akuntansi Keuangan
Ak. Manajemen/Biaya
Pemakai utama
Pihak luar
Manajemen
Lingkup informasi
Perusahaan secara keseluruhan
Bagian dari perusahaan
Fokus informasi
Historis
Historis dan masa datang
Rentang waktu
Kurang fleksibel
Fleksibel
Kriteria penyusunan informasi
Dibatasi standar akuntansi yang diterima umum
Sesuai kebutuhan manajemen
Manfaat
Untuk pengambilan keputusan oleh pihak luar
Untuk perencanaan, pengen-dalian, dan pengambilan keputusan oleh manajemen

1.2.   Perbedaan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Manajemen

Akuntansi Biaya
Akuntansi Manajemen
Pihak yang membutuhkan
Manajemen dan pihak luar
Manajemen
Manfaat
Untuk penentuan harga pokok produk dan pengendalian
Untuk pengambilan keputusan.

1.3.   Pengertian dan Klasifikasi Biaya
Dalam Akuntansi Biaya dikenal dua istilah, yaitu cost (harga pokok/harga perolehan) dan expense (biaya/beban). Harga pokok adalah pengorbanan yang diukur dalam satuan uang berupa pengurangan aktiva atau terjadinya kewajiban untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan memberikan manfaat di masa yang akan datang. Biaya adalah harga pokok yang telah memberikan manfaat dan telah habis dimanfaatkan. Dalam praktik, istilah biaya digunakan untuk kedua pengertian tersebut di atas.


Klasifikasi biaya:
1.      Elemen produk (harga pokok produk):
a.       Bahan baku (direct materials)
Bahan (materials) dibedakan menjadi bahan baku dan bahan penolong (indirect materials). Bahan baku adalah semua bahan yang dapat diidentifikasikan dengan produk jadi, yang dapat ditelusur ke produk jadi, dan yang merupakan bagian terbesar dari biaya produksi. Bahan penolong adalah semua bahan yang bukan termasuk bahan baku.
b.      Tenaga kerja langsung (direct labor)
Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tenaga kerja langsung (direct labor) dan tenaga kerja tidak langsung (indirect labor). Tenaga kerja langsung adalah semua tenaga kerja yang melaksanakan proses produksi yang dapat ditelusur ke produk jadi dan merupakan bagian terbesar dari biaya tenaga kerja. Tenaga kerja tidak langsung adalah semua tenaga kerja yang tidak dapat dipertimbangkan sebagai biaya tenaga kerja langsung.
c.       Overhead pabrik (factory overhead)
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena itu, biaya overhead pabrik terdiri atas biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi tidak langsung lainnya.
            
             Contoh 1
             Berikut ini adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan meja kayu:
             Biaya bahan:
                   Oak lumber                                              Rp1.500.000,00
                   Pine lumber                                                   1.100.000,00
                   Glue                                                                     8.000,00

                   Screws                                                               10.000,00

             Biaya tenaga kerja:

                   Wood cutters                                           Rp1.800.000,00

                   Table assemblers                                           1.900.000,00
                   Sanders                                                         1.700.000,00
                   Supervisor                                                        200.000,00
                   Janitor                                                              100.000,00
             Lain-lain:

                   Factory rent                                             Rp   700.000,00

                   Factory utilities                                               200.000,00
                   Office rent                                                      160.000,00
                   Office salaries                                                 800.000,00
                   Depreciation of factory equipment                 210.000,00
                   Depreciation of office equipment                     80.000,00
             Pertanyaan:
1.      Hitunglah jumlah biaya bahan baku.
2.      Hitunglah jumlah biaya tenaga kerja langsung.
3.      Hitunglah jumlah biaya overhead pabrik.
4.      Hitunglah jumlah harga pokok meja kayu.
5.      Sebutkan biaya-biaya yang tidak termasuk biaya produksi.

2.      Hubungan dengan produksi:
a.       Biaya utama (prime costs)
Biaya utama adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi. Biaya utama terdiri atas biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
b.      Biaya konversi (conversion costs)
Biaya konversi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Biaya konversi terdiri atas biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
 
Contoh 2

Atas dasar Contoh 1 di atas:

1.      Hitunglah total biaya utama (prime costs).
2.      Hitunglah total biaya konversi (conversion costs).

3.      Hubungan dengan volume:
a.       Biaya variabel (variable costs)
Biaya variabel adalah biaya yang secara total berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, sementara secara per unit jumlahnya tetap. Hubungan antara biaya variabel dengan volume kegiatan dapat dilihat pada Figure 1-6  dan Figure 1-7 dalam Polimeni Ch. 1 hal 18 – 19. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
b.      Biaya tetap (fixed costs)
Biaya tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan, sementara per unitnya berubah jika volume kegiatan berubah. Hubungan antara biaya tetap dengan volume kegiatan dapat dilihat pada Figure 1-8  dan Figure 1-9 dalam Polimeni Ch. 1 hal 20. Contoh biaya tetap adalah sewa gudang dan biaya depresiasi.
c.       Biaya campuran (mixed costs)
Biaya campuran dapat dibedakan menjadi biaya semivariabel (semivable costs) dan biaya bertahap (step costs). Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Hubungan antara biaya semivariabel dengan volume kegiatan dapat dilihat pada Figure 1-10 dalam Polimeni Ch. 1 hal 23. Contoh biaya semivariabel adalah biaya telepon dan biaya listrik.
Biaya bertahap adalah biaya yang jumlah totalnya berubah setelah tercapai jumlah volume kegiatan tertentu. Hubungan antara biaya bertahap dengan volume kegiatan dapat dilihat pada Figure 1-11 dalam Polimeni Ch. 1 hal 23. Contoh biaya bertahap adalah gaji supervisi.
Contoh biaya variabel, biaya tetap, biaya semivariabel, dan biaya bertahap dapat dilihat pada Polimeni Ch. 1 hal 24.

4.      Kemudahan ditelusur:
a.       Biaya langsung (direct costs)
Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusur kepada item atau area tertentu. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung adalah contoh biaya langsung produksi.
b.      Biaya tidak langsung (indirect costs)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusur kepada item atau area tertentu. Contoh biaya tidak langsung produksi adalah biaya overhead pabrik.


5.      Departemen terjadi:
a.       Departemen produksi (production departement)
Departemen produksi adalah departemen yang secara langsung menangani proses produksi. Biaya yang terjadi di departemen produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
b.      Departemen jasa (service departement)
Departemen jasa adalah departemen yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Contoh departemen jasa adalah Departemen Pemeliharaan. Biaya yang terjadi di departemen jasa diakui sebagai biaya overhead pabrik.

6.      Fungsi perusahaan:
a.       Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
b.      Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan, pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.
c.       Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu produk.
d.      Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.

7.      Pembebanan sebagai biaya (period charged to income):
a.       Biaya produksi (product costs)
Biaya produksi adalah biaya yang langsung maupun tidak langsung dapat diidentifikasikan kepada produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi dilaporkan sebagai persediaan sampai dengan produk yang bersangkutan terjual. Jika produk terjual, biaya produksi yang terkandung dalam persediaan akan dibebankan sebagai biaya (expense) yang disebut harga pokok penjualan.
b.      Biaya periode (period costs)
Biaya periode adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung tidak dapat dihubungkan dengan suatu produk. Biaya periode harus dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya. Contoh biaya periode adalah semua biaya administrasi, biaya pemasaran, dan biaya keuangan.

8.      Hubungan dengan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan:
a.       Biaya dianggarkan dan standar (standard and budgeted costs)
b.      Biaya terkendali dan tak terkendali (controllable and noncontrollable costs)
c.       Biaya committed dan kebijakan (committed and discretionary fixed costs)
d.      Biaya relevan dan tak relevan (relevant and irrelevant costs)
e.       Biaya diferensial (differential costs)
f.       Biaya kesempatan (opportunity costs)
g.      Biaya batas penutupan usaha (shutdown costs)
Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada Polimeni-Ch.1-hal 28 s.d. 29.