Friday, December 7, 2012

PENENTUAN TARIF TUNGGAL BIAYA OVERHEAD PABRIK


A. KOMPETENSI
  1. Memahami definisi BOP
  2. Mengetahui macam-macam BOP sesungguhnya
  3. Mengetahui faktor-faktor penentuan tarif BOP
  4. Mampu menghitung BOP dibebankan
  5. Memahami akuntansi selisih BOP

B. KONSEP
  1. Biaya Overhead Pabrik (BOP)
BOP adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.  Contoh: biaya listrik & air, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya sewa gedung pabrik, biaya depresiasi gedung pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya asuransi pabrik dan lain-lain. Karakteristik BOP yaitu jumlahnya tidak proporsional dengan volume produksi, sulit ditelusur dan diidentifikasi langsung ke produk atau pesanan, dan jumlahnya tidak material.  Alokasi BOP ke produk menggunakan BOP sesungguhnya dan BOP dibebankan. BOP sesungguhnya adalah BOP yang benar-benar terjadi, sedangkan BOP dibebankan adalah BOP dengan menggunakan tarif yang ditentukan dimuka. BOP sesungguhnya sulit diterapkan disebabkan adanya kendala-kendala  seperti jumlahnya baru dapat diketahui pada akhir tahun, adanya fluktuasi BOP karena jenis biaya tertentu yang hanya terjadi pada suatu periode, sulit menelusuri BOP ke pesanan atau produk tertentu.
Soal-soal:
1). Jelaskan perbedaan BOP sesungguhnya dan BOP dibebankan!
2). Mengapa perusahaan menggunakan BOP pembebanan, jika sudah mempunyai informasi     BOP sesungguhnya?
3).    Mengapa perusahaan perlu mengevaluasi BOP sesungguhnya dan BOP dibebankan? bagaimana cara mengevaluasinya?
4).    Manakah diantara biaya-biaya dibawah ini yang merupakan BOP?
a). Susu cair segar dalam pembuatan es krim
b). Sol dalam pembuatan sepatu
c). Cat pernis pada produksi mebelair
d). Upah mandor pada pabrik permen
e). Depresiasi printer pada rental komputer
f). Benang sutra pada produksi tekstil

  1. Faktor-Faktor dalam Penentuan Tarif BOP
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tarif BOP terdiri atas tingkat kapasitas produksi dan dasar pembebanan.
a.   Tingkat Kapasitas Produksi
Kemampuan pabrik untuk berproduksi ada 4 tingkatan yaitu kapasitas teoritis, praktis, normal dan harapan. Kapasitas teoritis adalah kapasitas produksi maksimum (100%) tanpa mempertimbangkan kemacetan yang mungkin terjadi. Kapasitas praktis adalah kapasitas produksi dengan mempertimbangkan kemungkinan kemacetan. Kapasitas normal adalah kapasitas produksi praktis yang disesuaikan dengan permintaan barang jangka panjang, dan kapasitas harapan adalah kapasitas produksi praktis jangka pendek.
Setelah menentukan tingkat kapasitas produksi, berikutnya mengestimasi pengeluaran BOP baik yang bersifat variabel maupun yang tetap.
Contoh:
Buat anggaran BOP jika diketahui taksiran produksi pada kapasitas normal 150.000 unit,
taksiran jam kerja langsung pada kapasitas normal           300.000 jam (3 jam per unit).
Biaya overhead pabrik variabel:
Biaya bahan penolong (Rp75 per unit)                 Rp  11.250.000
Upah tak langsung (Rp113 per jam)                                 Rp  33.900.000
Biaya Bahan bakar (Rp450 per jam)                                 Rp135.000.000
Jumlah                                                                   Rp180.150.000

Biaya overhead pabrik tetap:
Biaya sewa pabrik                                                 Rp  15.000.000
Biaya depresiasi gedung pabrik                            Rp    7.500.000
Jumlah                                                                   Rp  22.500.000
Jumlah total biaya overhead pabrik                                  Rp202.650.000

Soal-soal:
1).    Berdasarkan estimasi biaya PT Bisa yang bergerak dalam bidang manufaktur jaket kulit berikut ini, hitunglah anggaran BOP nya!
Kulit lembaran Rp18.375.000
Air                            150.000
Tali plastik                            300.000
Kain Furing                       1.750.000
Benang dan jarum                225.000
Gaji desainer                      1.875.000
Upah penjahit                    3.900.000
Upah pemotong                 1.800.000
Listrik                       825.000
Depresiasi peralatan           3.000.000
Depresiasi mesin                1.875.000

2).    Jumlah yang dianggarkan oleh PT Coba Dulu untuk produksi, penjualan dan biaya di bulan Maret dan bulan Juli 2006 sebagai berikut:

                                      Maret                 Juli
Produksi (unit)                                                          12.000             17.000
Penjualan (unit)                                                                    14.000             18.000
Biaya:
Depresiasi gedung dan peralatan pabrik                 Rp16.500        Rp16.500
Listrik pabrik                                                                            8.000             10.000
Perlengkapan pabrik                                                                 9.000              12.500
Bahan baku langsung                                                              52.000              77.000
Pajak gedung pabrik                                                                 3.500                3.500
Beban piutang tak tertagih                                           3.000                3.500
Tenaga kerja tidak langsung pabrik                                        62.000              72.000
Beban iklan                                                                   8.000              10.000
Pemeliharaan pabrik                                                                14.000              20.000
Tenaga kerja langsung                                                72.000            107.000
Diminta:
a). Hitung BOP variabel per unit untuk setiap jenis BOP
b). Hitung BOP tetap untuk setiap jenis BOP

b. Dasar Pembebanan BOP
Dasar pembebanan meliputi:
1).    Unit produksi
Tarif BOP dihitung dengan membagi estimasi atau anggaran BOP dengan estimasi jumlah unit yang diproduksi
2).    Biaya bahan baku
Tarif BOP dihitung dengan membagi estimasi BOP dengan estimasi jumlah biaya bahan baku
3).    Biaya tenaga kerja langsung
Tarif BOP dihitung dengan membagi estimasi BOP dengan estimasi jumlah biaya tenaga kerja langsung
4).    Jam kerja langsung
Tarif BOP dihitung dengan membagi estimasi BOP dengan estimasi jumlah jam kerja langsung
5).    Jam mesin
Tarif BOP dihitung dengan membagi estimasi BOP dengan estimasi jumlah jam mesin

Soal-soal:
1.      Perusahaan manufaktur yang bersifat padat karya dan padat modal sebaiknya menggunakan dasar pembebanan apa?
2.      Bagaimana menentukan dasar pembebanan yang sebaiknya digunakan pada suatu perusahaan?



  1. Perhitungan Tarif BOP
a.  Menentukan level aktivitas produksi
b.  Menghitung anggaran BOP pada level aktivitas produksi yang telah ditentukan
c.  Menghitung tarif dengan membagi anggaran BOP dengan dasar pembebanannya
d.  Contoh:
    Tingkat aktivitas produksi PT Z 10.000 jam mesin. Jumlah anggaran BOP sebesar Rp150.000 terdiri atas BOP tetap sebesar Rp62.500 dan BOP  variabel sebesar Rp87.500. Tarif BOP sebesar Rp15 per jam mesin (Rp150.000/10.000 jam mesin)

Soal-soal:
1).    Berdasarkan informasi berikut, hitunglah tarif BOP dengan menggunakan dasar pembebanan jam mesin, jam kerja langsung, biaya bahan baku, dan biaya  tenaga kerja langsung :
Jam mesin                                                             2.600 jam
Jam kerja langsung                                               2.500 jam
Biaya bahan baku                                     Rp  6.000.000            
Biaya tenaga kerja langsung                                 Rp15.000.000
Biaya depresiasi  gedung pabrik               Rp     450.000
Biaya depresiasi mesin dan peralatan       Rp     900.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung                        Rp     600.000
Biaya bahan penolong                              Rp     300.000
Biaya bahan bakar                                                Rp     330.000
Biaya perlengkapan pabrik                                   Rp       75.000
Biaya listrik dan air                                              Rp     150.000

2).    PT Y mengestimasikan BOP sebesar Rp450.000 untuk tahun depan. Estimasi unit yang akan diproduksi adalah 10.000 unit, dengan biaya bahan baku sebesar Rp1.000.000. Konversi akan memerlukan jam tenaga kerja langsung yang diestimasikan sebesar 112.500 dengan biaya Rp16 per jam, dan jam mesin yang diestimasikan adalah sebesasr Rp150.000. Hitung tarif BOP berdasarkan pembebanan berikut:
a). Unit produksi
b). Biaya bahan baku
c). Jam tenaga kerja langsung
d). Biaya tenaga kerja langsung
e). Jam mesin

  1. Akuntansi Selisih BOP
Pada akhir periode BOP dibebankan dibandingkan dengan BOP sesungguhnya, dan menganalisis selisihnya.
Contoh: jam mesin sesungguhnya sebesar 15.000 jam dan tarif BOP Rp15 per jam mesin. Pencatatan pembebanan BOP dengan membuat jurnal:

Barang Dalam Proses              Rp225.000
BOP dibebankan                                       Rp225.000

Pada akhir tahun BOP dibebankan ditutup ke BOP sesungguhnya, jurnal yang dibuat:

BOP dibebankan                     Rp225.000
      BOP sesungguhnya                                   Rp225.000

Misalkan BOP sesungguhnya Rp235.000, maka timbul selisih kurang pembebanan BOP. Selisih BOP yang tidak material dicatat dalam rekening Laba-Rugi atau Harga Pokok Penjualan dengan jurnal sebagai berikut:

Laba-Rugi                                Rp10.000
       BOP sesungguhnya                                   Rp10.000
            atau
Harga Pokok Penjualan           Rp10.000
       BOP sesungguhnya                                   Rp10.000

Selain itu, selisih pembebanan BOP dapat dialokasikan ke Barang Dalam Proses, Sediaan Produk Jadi, dan Harga Pokok Penjualan berdasarkan perbandingan saldo setiap rekening tersebut.
Contoh: selisih pembebanan dialokasikan ke Barang Dalam Proses 10%, Sediaan Produk Jadi 20%, Harga Pokok Penjualan 70% sesuai dengan perbandingan saldo setiap rekening tersebut. Jurnal untuk mencatat alokasi selisih pembebanan BOP tersebut:

Barang Dalam Proses              Rp1.000
Sediaan Produk Jadi                    2.000
Harga Pokok Penjualan               7.000
       BOP sesungguhnya                                   Rp10.000

Soal-soal:
1.      Anggaran BOP tahun 2005 sebesar Rp1.200.000 dan dibebankan berdasarkan jam kerja langsung, jam mesin, biaya bahan baku. Taksiran jam  kerja langsung sebesar 3.000 jam, jam mesin sebesar 3.600 jam, dan biaya bahan baku sebesar Rp6.000.000.
Diminta:
a). Hitung tarif BOP berdasarkan jam kerja langsung, jam mesin, dan biaya bahan baku.
b). Jika tarif BOP menggunakan jam kerja langsung dan pada bulan September 2005 BOP sesungguhnya berjumlah Rp118.500, sedangkan jam kerja sesungguhnya 293 jam, berapa BOP dibebankan untuk bulan September 2005, berapa selisihnya?
c). Buat jurnal BOP sesungguhnya, BOP dibebankan dan selisih BOP!


2.      Data BOP PT Z pada bulan Juli 2006 sebagai berikut:
1). Pembayaran biaya reparasi mesin Rp225.000
2). Tagihan biaya listrik (belum dibayar) Rp877.500
3). Biaya depresiasi mesin Rp1.800.000
4). Pembayaran tenaga kerja tidak langsung Rp1.350.000
5). Tagihan rekening air Rp240.000
6). Biaya depresiasi alat-alat Rp90.000
7). Biaya bahan penolong Rp97.500
9). Biaya administrasi pabrik Rp232.500
Perusahaan membebankan BOP dengan tarif tunggal sebesar Rp2.400 per jam kerja. Mesin pada bulan Januari 2006 adalah 3150 jam mesin. Buat jurnal untuk:
a). Mencatat BOP sesungguhnya
b). Mencatat BOP dibebankan
c). Menutup rekening BOP


No comments:

Post a Comment